Yuk Mengenal Apa Itu Tembung Yogyaswara dan Contoh-Contohnya
Dalam bahasa Jawa dikenal tembung Yogyaswara yang artinya dua kata digabung jadi satu, kata depan berakhiran vokal -a, kata belakang berakhiran vokal -i. Tembung Yogyaswara memiliki arti laki-laki perempuan.

Mirip dengan tembung dwilingga salin swara atau kata ulang berubah bunyi kalau dalam bahasa Indonesia. Tapi, tembung Yogyaswara lebih menekankan pada jenis kelamin serta vokal akhiran -a dan -i.
Contoh tembung Yogyaswara
- Dewa-dewi
- Putra-putri
- Mudha-mudhi
- Siswa-siswi
- Mahasiswa-mahasiswi
- Gana-gini
- Widadara-widadari
- Bathara-bathari
- Raseksa-raseksi
- Prameswara-prameswari
- Yaksa-yaksi
- Druwiksa-druwiksi
- Iswara-iswari
- Hapsara-hapsari
- Kedhana-kedhini
Lima contoh kalimat (ukara) bahasa Jawa menggunakan tembung Yogyaswara
- Wong tuwa kudu gemati marang putra-putrine supaya ora gampang katut solah bawah sing ora becik.
- Siswa-siswi kudu sregep sinau amrih pinter lan oleh biji sing apik.
- Tono lan Tina kae kedhana-kedhini.
- Para mahasiswa-mahasiswi padha demo nuntut amrih rega BBM mudhun.
- Temanten loro kae ganteng lan ayune kaya widadara-widadari.
NB:
- Untuk kata ulang berupa nama orang misalnya Sumarna-Sumarni, Yanta-Yanti, Hutama-Hutami, Suwarta-Suwarti dan sebagainya tidak termasuk tembung Yogyaswara.
- Ada jenis jenis kata ulang yang hampir sama dengan Yogyaswara yaitu tembung Dwilingga Salin Swara. Bedanya, Dwilingga Salin Swara lebih umum dan tidak terpaku pada akhiran -a dan -i. Contoh Dwilingga Salin Swara : Wira-wiri, bola-bali, tura-turu, bengak-bengok, tokan-takon, tonga-tangi, menggak-menggok dan sebagainya.
Semoga bermanfaat dan jangan lupa bagikan tulisan ini agar bermanfaat bagi teman-teman maupun orang lain.
Maturnuwun :)
Komentar
Posting Komentar
Silakan berkomentar dengan sopan. Setiap komentar akan dimoderasi terlebih dahulu. Jadi, bagi Anda yang memasukkan komentar, "tidak boleh" memasukkan link di dalam komentar.
Jika itu terjadi, maka saya tidak akan menyetujui komentar Anda.